MENGAPA MANUSIA MEMBUTUHKAN AGAMA
MENGAPA MANUSIA MEMBUTUHKAN AGAMA
Adam Manusia Pertama).
Orang
orang yang mengikuti petunjuk disebut muslim (artinya tunduk,
patuh, berserah diri mengikuti aturan Tuhan) sedangkan orang yang tidak
mengikuti disebut kafir (artinya menolak, mengingkari atau mendustakan)
Pada saat itu Adam, Hawa dan anak keturunannya menerima dan mengikuti petunjuk
yang diterimanya dari Tuhan, sementara Iblis tetap tidak mau mengikuti bahkan
terus saja berusaha mempengaruhi anak cucu Adam untuk menentang aturan yang ada
dalam petunjuk Tuhan tersebut.
Jadi agama merupakan petunjuk Tuhan kepada manusia agar manusia
tahu apa yang mesti dikerjakannya semasa di dunia, sehingga kelak bisa selamat
kembali kepada Tuhannya. Ketika petunjuk yang diturunkan Tuhan itu disalin ke
dalam tulisan, menjadi sebuah buku, maka buku itulah yang disebut Kitab
Suci. Bentuk yang lebih sederhana dari sebuah kitab biasa disebut sukhuf atau
lembaran-lembaran. Diantaranya yang terkenal adalah sukhuf Ibrahim dan sukhuf
Musa. Sedangkan Kitab Suci yang disebutkan di dalam Quran adalah Taurat Musa,
Zabur Daud, Injil Isa dan Quran.
Mengapa
manusia membutuhkan agama
Kenapa Manusia Butuh Agama. Dalam kehidupan manusia, agama merupakan
hal yang terpenting untuk di anut oleh setiap individu. Tanya kenapa? Mengapa
Manusia Membutuhkan Agama?. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa Agama adalah sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
Agama sangat penting
dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan :sumber moral,
petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika, dan bimbingan
rohani bagi manusia baik di kala suka maupun duka.
1. Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
2. Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Itulah agama islam!
3. Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
4. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
2. Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Itulah agama islam!
3. Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
4. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.
Tujuan
manfaat agama bagi manusia
Manfaat agama dalam kehidupan manusia berpengaruh dalam banyak aspek,
bukan hanya dalam aspek kerohanian saja. Menilik kembali dari awal, agama
merupakan kata serapan dari bahasa sansekerta, yaitu a dan gama. A dalam bahasa
sansekerta memiliki arti “tidak”, sedangkan gama berarti “kacau”. Jika
diartikan, arti kata agama dalam bahasa sansekerta adalah tidak kacau, jadi
maksud dari agama adalah aturan yang membimbing manusia menuju kedalam
keberaturan.
Perbedaan agama dengan
iman
A. Perbedaan Doktrin dan
Sikap Mental
Semua pihak umat beragama
yang sedang terlibat dalam bentrokan masing-masing menyadari bahwa justru
perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan itu.
Entah sadar atau tidak,
setiap pihak mempunyai gambaran tentang ajaran agamanya, membandingkan dengan
ajaran agama lawan, memberikan penilaian atas agama sendiri dan agama lawannya.
Dalam skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai tertinggi selalu diberikan
kepada agamanya sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan kelompok patokan,
sedangkan lawan dinilai menurut patokan itu.
Agama Islam dan Kristen di
Indonesia, merupakan agama samawi (revealed religion), yang meyakini terbentuk
dari wahyu Ilahi Karena itu memiliki rasa superior, sebagai agama yang berasal
dari Tuhan.
Di beberapa tempat
terjadinya kerusuhan kelompok masyarakat Islam dari aliran sunni atau santri.
Bagi golongan sunni, memandang Islam dalam keterkaitan dengan keanggotaan dalam
umat, dengan demikian Islam adalah juga hukum dan politik di samping agama.
Islam sebagai hubungan pribadi lebih dalam artian pemberlakuan hukum dan oleh sebab
itu hubungan pribadi itu tidak boleh mengurangi solidaritas umat, sebagai
masyarakat terbaik di hadapan Allah. Dan mereka masih berpikir tentang
pembentukan negara dan masyarakat Islam di Indonesia. Kelompok ini begitu
agresif, kurang toleran dan terkadang fanatik dan malah menganut garis keras.1458
Karena itu, faktor
perbedaan doktrin dan sikap mental dan kelompok masyarakat Islam dan Kristen
punya andil sebagai pemicu konflik.
B. Perbedaan Suku dan Ras
Pemeluk Agama
Tidak dapat dipungkiri
bahwa perbedaan ras dan agama memperlebar jurang permusuhan antar bangsa.
Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab lebih
kuat untuk menimbulkan perpecahan antar kelompok dalam masyarakat.
Contoh di wilayah
Indonesia, antara Suku Aceh dan Suku Batak di Sumatera Utara. Suku Aceh yang
beragama Islam dan Suku Batak yang beragama Kristen; kedua suku itu hampir
selalu hidup dalam ketegangan, bahkan dalam konflik fisik (sering terjadi),
yang merugikan ketentraman dan keamanan.
Di beberapa tempat yang
terjadi kerusuhan seperti: Situbondo, Tasikmalaya, dan Rengasdengklok, massa
yang mengamuk adalah penduduk setempat dari Suku Madura di Jawa Timur, dan Suku
Sunda di Jawa Barat. Sedangkan yang menjadi korban keganasan massa adalah
kelompok pendatang yang umumnya dari Suku non Jawa dan dari Suku Tionghoa.
Jadi, nampaknya perbedaan suku dan ras disertai perbedaan agama ikut memicu
terjadinya konflik.
C. Perbedaan Tingkat
Kebudayaan
Agama sebagai bagian dari
budaya bangsa manusia. Kenyataan membuktikan perbedaan budaya berbagai bangsa
di dunia tidak sama. Secara sederhana dapat dibedakan dua kategori budaya dalam
masyarakat, yakni budaya tradisional dan budaya modern.
Tempat-tempat terjadinya
konflik antar kelompok masyarakat agama Islam - Kristen beberapa waktu yang
lalu, nampak perbedaan antara dua kelompok yang konflik itu. Kelompok
masyarakat setempat memiliki budaya yang sederhana atau tradisional: sedangkan
kaum pendatang memiliki budaya yang lebih maju atau modern. Karena itu bentuk
rumah gereja lebih berwajah budaya Barat yang mewah.
Perbedaan budaya dalam
kelompok masyarakat yang berbeda agama di suatu tempat atau daerah ternyata
sebagai faktor pendorong yang ikut mempengaruhi terciptanya konflik antar
kelompok agama di Indonesia.
D. Masalah Mayoritas da
Minoritasama
Fenomena konflik sosial mempuny Golongan Agai aneka penyebab. Tetapi dalam masyarakat agama pluralitas penyebab
terdekat adalah masalah mayoritas dan minoritas golongan agama.
Di berbagai tempat
terjadinya konflik, massa yang mengamuk adalah beragama Islam sebagai kelompok
mayoritas; sedangkan kelompok yang ditekan dan mengalami kerugian fisik dan
mental adalah orang Kristen yang minoritas di Indonesia. Sehingga nampak
kelompok Islam yang mayoritas merasa berkuasa atas daerah yang didiami lebih
dari kelompok minoritas yakni orang Kristen. Karena itu, di beberapa tempat
orang Kristen sebagai kelompok minoritas sering mengalami kerugian fisik,
seperti: pengrusakan dan pembakaran gedung-gedung ibadat.
Komentar
Posting Komentar